Dosen Ushuluddin diundang menjadi Dosen tamu di Universiti Tun Hussain Onn Malaysia

Blog Single

Selasa, 11 Juli 2023 pukul 08.30-01.00 waktu Malaysia bertempat di Gedung galeri Ilmu PPAK, Tun Hussain Onn Malaysia (UTHM) dua dosen dari Prodi Ilmu al-Qur’and an Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus diundang oleh Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM untuk menjadi dosen tamu (guest lecturer). Dua dosen tersebut adalah Dr. Abdul Karim, SS, MA dan Dr. Abdul Fatah, M.Si Adapun topik yang diangkat adalah entrepreneurship in the Qur’anic Perspective dan living Qur’an and Research Methodology.

Sebelum mengawali penyampaian materi Dekan Fakultas  Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM Dr. Lutfan bin Jaes memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih telah datang dan memenuhi undangan dari Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM. Kegiatan guest lecturer ini adalah media untuk berbagi ilmu pengetahuan dan sekaligus bentuk tindak lanjut MoU (memorandum of Understanding) antara   Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus dengan Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM.  

Dr. Abdul Karim, SS, MA menguraikan pandangannya tentang semangat kewirausahaan yang telah diajarkan oleh al-Qur’an, begitu banyak ayat-ayat al-Qur’an yang mendorong pada spirit of entrepreneurship tapi sayangnya nilai ini tidak sepenuhnya dipraktikan oleh masyarakat muslim, sehingga para pengusaha khususnya yang masuk level atas sangat jarang ditemui dari komonitas muslim. Ini-lah tantangan kita Bersama. Indonesia sebagai muslim terbesar di dunia tidak ada 10 orang terkaya dari muslim kecuali satu. Nampaknya begitu juga dengan Malaysia.

Di antara bentuk dorongan al-Qur’an pada semangat berwirausaha bisa dilihat dari katai al-amal, al-Kasab, al-sa’y, ilaf,  al-tijarah dan al-bai’ dalam al-Qur’an. Kata kunci tersebut mengindikasikan bagaimana al-Qur’an juga memberikan porsi perhatian yang cukup serius dalam tata kelola perniagaan. Maka, dorongan yang diberikan al-Qur’an adalah dorongan untuk bertindak produktif tidak pasif dan berpangku tangan tapi bergerak, progresif dan berfikir ke depan (futuristik)      

 Sedangkan Dr. Abdul Fatah, M.Si fokus kajiannya pada model penelitian (research methodology) yang terkait dengan resepsi masyarakat pada ayat-ayat al-Qur’an yang disebut dengan living Qur’an. Secara umum klaster penelitian al-Qur’an dibagi menajdi empat yaitu 1. Teks al-Qur’an sebagai objek studi seperti ilmu tajwid, qiro’ah dan sebagainya 2. Studi apa yang ada di sekitar al-Qur’an seperti asbabun nuzul, sejarah penulisan al-Qur’an. 3. Pemahaman pada teks al-Qur’an seperti pemahaman para ulama baik salaf maupun kholaf pada ayat-ayat al-Qur’an, 4. Respon public pada teks al-Qur’an  seperti tradisi membaca surah-surah tertentu pada momen-momen khusus contohnya kebiasaan membaca surah yasin pada malam Jum’at, atau membaca surah yusuf dan Maryam saat istri mengandung dan lain sebagainya. Klaster nomer empat ini-lah yang disebut degan kajian living Qur’an di mana al-Qur’an berinteraksi dengan masyarakat di luar kapasitasnya sebagai teks. Fenomena ini sebenarnya sudah hadir di masa Nabi di mana saat nabi terkena sihir menggunakan surah muawidatain (falaq dan an-nas) untuk menolak sihir tersebut.

Dalam guest lecturer ini berlangsung cukup interaktif, banyak pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta  yang hadir baik dari dosen maupun mahasiswa UTHM. Setidaknya ada 5 pertanyaan yang disampiakn dan didiskusikan secara serius. Pada sesi terkahir ada penyerahan cincera mata dari pihak Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM dan juga penyerahan dari Fakultas Ushuluddin IAIN kudus pada Pusat Pengajian Umum dan Kokurikulum, UTHM.        

 

Share this Post1:

Galeri Photo