PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS USHULUDDIN IAIN KUDUS DAN PENDATANGANAN MOU ANTARA IAIN KUDUS DENGAN YAYASAN MASJID MENARA DAN MAKAM SUNAN KUDUS

Blog Single

Kudus - Dalam meningkatkan minat mahasiswa Fakultas Ushuluddin dalam kewirausahaan, maka Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus mengadakan seminar pelatihan kewirausahaan yang menghadirkan KH. Em Nadjib Hassan, Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus dan Dr. Abdul Jalil, S.Ag., M.E.I., Dosen IAIN Kudus, dengan tema “Nilai-nilai Gusjigang dalam Pengelolaan Yayasan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus dan Implementasinya untuk membentuk Karakter Entrepreneurship Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus”. Kegiatan seminar ini, bertempat di Gedung SBSN Lantai 2 Fakultas Tabiyah pada Kamis (29/9/2022) yang dihadiri secara langsung oleh Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc. M.Si., Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Ihsan, M.Ag., Wakil Rektor III Dr. Ahamd Supriyadi, M.Hum., dan Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. H. Ahmad Atabik, Lc,. M.S.I.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc. M.Si. mengatakan dalam sambutan pelatihan kewirausahaan bahwa nilai-nilai Gusjigang yang memilki arti baik budi, suka ngaji dan berdagang itu harus ditanamkan pada Civitas Akademika IAIN Kudus. Baik budi pekerti telah diterapkan pada model kepemimpinan di IAIN Kudus, semua pimpinan harus berprilaku ramah, sopan dan santun kepada dosen, mahasiswa dan harus selalu menebarkan kebaikan kepada siapapun. Selanjutnya Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc. M.Si. juga  berharap “Sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin kamu harus membuktikan kamu harus pintar ngaji, ketika kamu sosialisasi dengan masyarakat terbukti bahwa IAIN Kudus terutama Fakultas Ushuluddin pintar ngaji dan pintar berdagang dan juga memiliki sifat Entrepreneurship”.

Em Nadjib Hassan menyatakan bahwa Kudus merupakan Kota industri dan perdagangan dengan sedikit jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduknya tidak banyak. Industri mengambil porsi 65 % sedangkan perdagangan mengambil porsi 25 %, maka hampir 90 % Kudus itu berangkat dari industri perdagangan. Menurutnya terdapat sekat antara dunia pendidikan dan dagang yang sudah lama terjadi, maka KH. Em Nadjib Hassan sangat mengapresiasi IAIN Kudus mencoba memadukan potensi-potensi dagang yang dipadukan dengan dunia pendidikan, salah satu caranya membekali mahasiswa Fakultas Ushuluddin dengan kewirausahaan dan berwirausaha yang baik dan jujur itu merupakan bagian dari   dakwah dengan perbuatan.

Senada dengan Rektor IAIN Kudus, Dr. Abdul Jalil, S.Ag., M.E.I., menegaskan bahwa Gusjigang merupakan akronim yaitu singkatan yang tidak beraturan yang memiliki arti bagus laku, pinter ngaji dan wasis dagang. Adapun hubungan kewirausahaan dengan Gusjigang diambil dari kata gang yaitu wasis dagang.  Kata gang itu sendiri merupakan pemaknaan kultural masyarakat Kudus yang terkenal dengan sektor perdagangan bukan yang dikenal pada saat ini dengan sektor industri yang mendominasi.

Diakhir acara Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. H. Ahmad Atabik, Lc,. M.S.I., selaku moderator berharap setelah mahasiswa mendapatkan berbagai macam informasi kewirausahaan, mahasiswa Ushuluddin yang sudah dibekali ilmu keagamaan, tidak lupa dengan ilmu keduniaan yang salah satunya adalah berwirausaha. Kemudian acara diakhir dengan penandatangan MoU antara IAIN Kudus dengan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus.

 

Share this Post1: