FAKULTAS USHULUDDIN SOSIALISASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB) DI MADRASAH TERTUA KABUPATEN KUDUS
Kudus – Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus melaksanakan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) tahun ajaran 2023/2024 di Madrasah Aliyah Qudsiyah (Rabu, 15/2/2023). Kegiatan ini berlangsung di tiga kelas yang menyatu di ruang Aula Qudsiyah dengan dihadiri sekitar 240 siswa. Qudsiyah merupakan madrasah tertua di Kabupaten Kudus, bahkan lebih tua dari pada usia kemerdekaan bangsa Indonesia. Berdiri pada tahun 1919 M oleh R. KH. Asnawi, salah satu tokoh penting NU di era Mbah Hasyim Asy’ari.
Tim Sosialiasasi dipimpin langsung oleh Dekan Ushuluddin IAIN KUdus, Dr. H. Ahmad Atabik, Lc, M.S.I; Dr. Abdul Karim, SS., MA (Wakil Dekan 1), Hassan Albab, M.Ag. (Dosen Prodi IQT), dan Arif Friyadi, Lc., M.Ag. (dosen Prodi IH), dan juga dibantu oleh dua Tenaga Kependidikan yaitu; Yarfa dan Endar. Menurut Atabik, kedatangan rombongan di madrasah selain memperkenalkan visi misi IAIN Kudus dalam pendidikan perguruan tinggi Agama yang sebentar lagi akan bertransformasi ke UIN Sunan Kudus, juga bertujuan untuk mensupport siswa madrasah kelas XII agar dapat melanjutkan di bangku kuliah. Sementara itu WD 1 Abdul Karim menyampaikan pesan kepada para siswa agar termotivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi Islam IAIN Kudus yang dalam waktu dekat ini akan bertransformasi menuju UIN Sunan Kudus. para siswa sangat atusias menyimak pemaparan yang disampaikan oleh TIM sosialisasi. Atabik dkk yakin para siswa Qudsiyah banyak yang tertarik melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, termasuk melanjutkan ke IAIN Kudus, sejarah membuktikan "Qudsiyah telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di negeri ini, di antaranya adalah Prof. Ihsan, KH. Sya’roni Ahmadi dan masih bayak lagi. Diharapkan dengan masuknya siswa-siswa Qudsiyah di IAIN Kudus, akan melanjutkan estafet ketokohan nasional dari kalangan Qudsiyah masa mendatang,” lanjut Atabik.
Sementara itu, Dr. Abdul Karim selaku Wadek I Ushuluddinn IAIN Kudus juga memberikan kabar gembira kepada seluruh kelas XII akan adanya beasiswa yang disediakan untuk para calon mahasiswa Ushuluddin. Skema beasiswa itu ada dari Program KIP (Kartu Indonesia Pintar), ada dari Baznas, tahfidz, Pemkab dan beberapa mitra IAIN Kudus seperti Djarum dan Sukun Foundation. Abdul Karim juga menambahi, sosialisasi PMB IAIN Kudus penting untuk diketahui Kepala MA sejak dini. Karena siswa MA banyak yang masih bingung untuk menentukan jurusan yang tepat memasuki Perguruan Tinggi.
Sementara Hassan Albal selaku alumni dan juga dosen IAIN Kudus juga berbagi pengalaman tentang pendidikan di IAIN Kudus. “Jika kalian pernah belajar Sullamul Munawwaraq, Tafsir Jalalain, Faidul Barakat, maka kalian juga akan melanjutkan pembelajaran itu nanti di Fakultas Ushuluddin, bahkan nanti bukan hanya membaca singkat saja kemudian lupa, namun juga mengupas secara mendalam pembelajaran itu di bangku kuliah khususnya prodi IQT (Ilmu al Qur’an dan Tafsir),” jelas Hassan.