Dua Guru Besar Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus Menjadi Dosen Tamu dan Mengadakan Riset Kolaboratif di Tashkent Islamic Institute Uzbekistan
Tashkent, 11 September 2024 — Tashkent Islamic Institute Named After Imam Bukhari (TII), Uzbekistan, dengan bangga menyambut kedatangan dua akademisi terkemuka dari Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, yakni Prof. Dr. Ahmad Atabik dan Prof. Dr. Umma Farida. Kehadiran mereka sebagai dosen tamu dalam rangka melaksanakan riset kolaboratif yang diharapkan akan memperkuat hubungan akademik dan penelitian antar lembaga pendidikan Islam internasional.
Dalam perkenalannya berbahasa Arab di hadapan pimpinan TII, Prof. Dr. Ahmad Atabik mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya bisa berada di institusi yang sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu-ilmu Islam, terutama yang terkait dengan hadis. Beliau juga menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam kolaborasi ini.
"Kami merasa sangat terhormat berada di sini, di Tashkent Islamic Institute yang dikenal sebagai salah satu pusat kajian hadis dunia, di mana nama besar Imam Bukhari menjadi inspirasi bagi generasi peneliti dan akademisi Islam. Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan riset, serta memperkuat jaringan akademik antar negara Muslim," ujar Prof. Ahmad Atabik dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Prof. Atabik juga menjelaskan bahwa kerjasama ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mengembangkan metodologi baru dalam kajian tafsir. Dengan latar belakangnya sebagai ahli ilmu tafsir, beliau berharap dapat berkolaborasi dengan para peneliti TII untuk menemukan perspektif baru yang lebih kontekstual dalam memahami Al-Qur'an, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat Islam di seluruh dunia.
Dalam kesempatan ini, Prof. Umma Farida menyampaikan kuliah tentang sejarah dan perkembangan hadis di Indonesia. Kajian tafsir al-Qur’an dan hadis memang sangat kuat di kampus ini. Menariknya, proses pembelajaran dan penyampaian materi perkuliahan dilakukan dalam Bahasa Arab, meskipun bahasa resmi negara ini adalah Bahasa Uzbek. Selain itu, para mahasiswa juga diwajibkan menghafal al-Qur’an dan hadis.
Kegiatan ini merupakan follow up dari MoU antara IAIN Kudus dan TII Uzbekistan. Ke depan, semoga lebih banyak lagi dosen IAIN Kudus yang menjadi dosen tamu di TII Uzbekistan, demikian pula sebaliknya banyak dosen TII Uzbekistan yang menjadi dosen tamu di IAIN Kudus.
Pimpinan TII, Dr. Sa'ad Murad, dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Atabik dan Prof. Umma Farida, serta Ulfa Rahmawati dan berharap kolaborasi ini akan membawa manfaat besar bagi kedua institusi. Beliau menekankan pentingnya pertukaran ilmiah semacam ini untuk memperkaya kajian Islam secara global.
Selama kunjungannya, Prof. Atabik bersama Prof. Umma Farida, yang merupakan pakar ilmu hadis, akan memberikan kuliah umum serta terlibat dalam riset kolaboratif yang fokus pada pengembangan metodologi baru dalam studi Islam, khususnya di bidang tafsir dan hadis.