Ihya' Ramadhan Kolaborasi Internasional Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus Session 5: Spiritualitas Ibadah Puasa dalam Kajian Hadis dan Tasawuf
Kudus, 20 Maret 2025 – Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus kembali menyelenggarakan kegiatan Ihya' Ramadhan dalam sesi kelima, yang kali ini mengusung tema “Spiritualitas Ibadah Puasa dalam Kajian Hadis dan Tasawuf.” Acara yang digelar secara Online via Zoom Meeting ini menghadirkan narasumber akademisi dan praktisi keislaman dari berbagai latar belakang, yaitu Prof. Dr. H. Fathul Mufid, M.S.I., Muhammad Misbah, M.Hum., dan Arief Friyadi, M.Ag. dengan Moderator M. Tholib Khoiril Waro, M.Ag
Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, yang menekankan pentingnya kajian multidisipliner dalam memahami dimensi spiritualitas puasa. Beliau menyampaikan bahwa kajian ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman akademik sekaligus memberikan wawasan sufistik kepada masyarakat dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan lebih bermakna.
Dalam sesi pertama, Prof. Dr. H. Fathul Mufid, M.S.I., yang mengupas dimensi tasawuf dalam praktik puasa. Ia menyoroti bagaimana puasa menjadi sarana penyucian jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan merujuk pada pemikiran tokoh-tokoh sufi klasik, ia menjelaskan bahwa puasa dapat menjadi jalan mencapai maqam spiritual yang lebih. Menurutnya, sebagaimana dikutip dalam kitab Ihya’ ulumuddin karya al-Ghazali puasa itu ada 3 tingkatan, am, khas dan khawasil khawas yang memberikan pemahaan bahwa puasa bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga bentuk latihan spiritual yang memperkuat kesabaran, ketakwaan, dan keikhlasan seseorang dalam beribadah.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Muhammad Misbah, M.Hum., yang mengupas perspektif hadis mengenai ibadah puasa. Beliau menjelaskan berbagai hadis yang berkaitan dengan hikmah, keutamaan, serta pengaruh puasa terhadap pembentukan karakter seorang Muslim
Sementara itu, Arief Friyadi, M.Ag., dalam sesi ketiga, membahas bagaimana pengaruh spiritualitas puasa dalam kehidupan sehari-hari. Ia menekankan pentingnya menjaga niat, mengendalikan hawa nafsu, serta mengamalkan nilai-nilai ihsan dalam setiap aspek kehidupan, baik secara individu maupun sosial.
Antusiasme peserta sangat tinggi, walauoun digelar secara daring. Diskusi interaktif antara peserta dan narasumber menambah kedalaman pembahasan, terutama dalam memahami relevansi hadis dan tasawuf dalam konteks ibadah puasa di era modern.
Dengan terselenggaranya sesi kelima ini, Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus berharap bahwa kegiatan Ihya' Ramadhan dapat terus menjadi wadah intelektual dan spiritual bagi civitas akademika dan masyarakat luas dalam menggali nilai-nilai keislaman yang lebih mendalam. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif, mendalam, dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.