Prof. Hj. Umma Farida Menyoroti Peran Penting Perempuan sebagai Pilar Peradaban Dunia
Rabu, 15 Februari 2024, hari ke-3 ILOAR 2024, Prof. Dr. Hj. Umma Farida, Lc., M.S.I guru besar pada Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus menjadi narasumber pada kegiatan International Lecture on Academic Research yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dalam kegiatan kolaborasi internasional yang diselenggarakan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus), Universiti Tunn Hussein Onn Malaysia (UTHM), dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Muhammad Misbah, Lc., M.Hum dosen dan Ketua Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus juga menjadi narasumber kedua yang menyampaikan tema ILOAR hari ke-3 seputar Islam, Peran Perempuan dan Tradisi Lokal
Prof. Dr. Hj. Umma Farida, Lc., M.S.I sebagai narasumber pertama mempresentasikan tema dengan judul Juhud al-Mar’ah wa Dauriha fi Bina al-Hadharah al-Islamiyah (Upaya dan Peran Perempuan dalam Membangun Peradaban Islam), dalam penyampaiannya yang mengunakan bahasa Arab, narasumber pertama menekankan pentingnya generasi sekarang kembali membuka (menengok) bagaimana perjuangan dan peran perempuan telah ikut andil mempengaruhi perkembangan peradaban Islam, dalam ungkapan Arab menyebut “al-Mar’ah” (perempuan) dengan inna al-Mar’atu ‘imad al-Hadharah yang berarti perempuan adalah pilar peradaban, dan pengesampingan terhadapnya akan berdampak pada banyak hal di masyarakat, oleh karena itu (tambahnya) : Islam sejak awal memberikan perhatian tinggi bagi perempuan sebagaimana dibuktikan bahwa kewajiban nafkah dalam konteks “suami istri” berlaku bagi “suami” tetapi “tidak sebaliknya, ini telah menunjukan bagaimana kedudukan dan peran yang tinggi bagi perempuan, dan bukan karena lemah atau bahkan karena terbatas ruang geraknya. Sejarah panjang periwayatan hadis juga telah merekam bagaimana “peran perempuan” dalam konteks “periwayatan” telah mengirimkan informasi-informasi penting yang berasal dari abad pertama Hijriah sehingga dapat terdokumentasi (terkodifikasi) oleh generasi setelahnya dan dikenal nama-nama periwayat perempuan yang dapat dikaji lebih jauh oleh generasi saat ini.
Muhammad Misbah, Lc., M.S.I, narasumber kedua, selanjutnya menjelaskan tema ‘Islam and Local Tradition”, dengan menjelaskan bahwa kata tradisi dalam bahasa Arab dan materi keislaman (seperti Ushul Fiqh) disebut “al-Urf” atau “al-‘Adah”, yang dalam konteks umum berarti mengacu pada kebiasaan dan praktik yang diwariskan suatu generasi, menurut narasumber ke-dua interaksi antara Islam dan tradisi budaya dalam sejarahnya telah menampilkan “wajah Islam yang beragam” dalam bentuk lokalitas masing-masing (cultural traditions has given rise to a diverse 'face' of Islam ), tidak heran dialektika yang terjadi antara Islam dan tradisi dapat dipahami dalam beragam penerimaan yaitu Evaluating, Respecting, Rejecting, Encouraging, Preserving, dan Positive Influence.
Kegiatan Internasional Lecturer yang berlangsung 12-23 Februari 2024 merupakan kolaborasi internasional antara Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus), Universiti Tunn Hussein Onn Malaysia (UTHM), dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang menyelenggarakan kegiatan International Lecture on Academic Research (ILOAR 2024) dengan mengundang mahasiswa dari berbagai negara sebagai peserta Kelas ILOAR 2024 diantaranya dari University Tunn Hussein Onn Malaysia (UTHM), University Sains Islam Malaysia (USIM), International Islamic College (IIC), University of Sri Lanka, USSH-Vietnam National University, Prince of Songkla University, Krirk University Thailand dan Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus) Indonesia, telah dibuka secara resmi pada hari senin pukul 10.30 dan dihadiri oleh 50 peserta perwakilan dari Universitas/Lembaga Perguruan Tinggi terkait khususya dari kawasan ASIA Tenggara dan Srilanka.